PERCEPAT PENGESAHAN PERDA DISABILITAS, SINERGI LTM – NU DENGAN ORGANISASI PENYANDANG DISABILITAS DI KABUPATEN BEKASI

SERUNTING Post – Jawa Barat

Dalam rangka ajang silaturahmi dan perkenalan, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) mengundang para ketua dari berbagai komunitas penyandang disabilitas untuk berkumpul bersama di Tempo Coffe, Antilop 5 Jayamukti, Cikarang Pusat, pada Rabu, (29/5/2024).

Para ketua komunitas penyandang disabilitas yang hadir di antaranya, PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabiltas Indonesia), HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI), Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Disabilitas Produktif dan Mandiri (Disproman) Indonesia ,Griya Diva-Ble dan Yayasan Enam Cahaya.

Bersama Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) sebagai inisiator kegiatan ini, telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) nota kesepahaman dengan Komisi Nasional Disabiltas, untuk pelaksanaan program percepatan perencanaan, penyusunan dan pengesahan Peraturan Daerah (PERDA) Disabilitas, menuju perwujudan Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bekasi.

Hal ini sesuai surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor: 100.2.2.6/5749/OTDA tertanggal 26 Oktober 2023 tentang Percepatan Pembentukan Produk Hukum Daerah yang mengatur Penyandang Disabilitas.

Ketua Harian LTM NU Kabupaten Bekasi Ahmad Suhaeri, mengatakan, pergerakan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat penyandang disabilitas di Kabupaten Bekasi.

“Diharapkan pergerakan ini dapat membawa dampak positif bagi penyandang Disabilitas yang ada di Kabupaten Bekasi,” tuturnya.

Ahmad juga berharap, dengan adanya kolaborasi ini akan terwujud lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua warga, tanpa terkecuali.

“Kolaborasi ini akan terwujud lingkungan yang lebih inklusif dan ramah untuk semua warga, tanpa terkecuali,” terangnya.

Gatot selaku Bendahara LTM-NU Kabupaten Bekasi, menambahkan, pertemuan ini akan menjadi cikal bakal pergerakan sinergi antara LTM NU dan organisasi, komunikasi, yayasan penyandang disabiltas untuk mempercepat pengesahan PERDA Disabilitas di Kabupaten Bekasi.

“Diharapkan pergerakan ini dapat membawa dampak positif bagi penyandang Disabilitas yang ada di Kabupaten Bekasi,” tuturnya.

Ahmad juga berharap, dengan adanya kolaborasi ini akan terwujud lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua warga, tanpa terkecuali.

“Kolaborasi ini akan terwujud lingkungan yang lebih inklusif dan ramah untuk semua warga, tanpa terkecuali,” terangnya.

“Sinergitas LTM NU dan yayasan penyandang Disabilitas, untuk percepat pengesahan PERDA Disabilitas,” ujarnya.

Selanjutnya Rani Mei Lestari, Ketua HWDI dan juga pendiri Yayasan Disproman Indonesia serta mewakili organisasi penyandang disabilitas Kabupaten Bekasi mengungkapkan, bahwa organisasi penyandang disabilitas menyambut baik dibentuknya forum pergerakan ini, karena perjuangan penyandang disabilitas tidak lagi sendiri namun mendapatkan dukungan dari lembaga besar NU.

“Perjuangan penyandang disabilitas kini tidak sendiri, dapat dukungan dari Lembaga besar NU,” ungkapnya.

Harapannya adalah, Rani menambahkan, dapat terwujudnya Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bekasi, melalui pelaksanaan PERDA Disabilitas, serta pada akhirnya dapat mewujudkan Kabupaten Bekasi Inklusi.

“Pelaksanaan Perda Disabilitas pada akhirnya dapat mewujudkan Kabupaten Bekasi Inklusi,” pungkasnya.

Yang terakhir, Mas Otto atau Gus Otto dari Yayasan Enam Cahaya yang menjadi penyambung silahturahmi pertemuan ini berharap, Perda Disabilitas Kab. Bekasi segera diterbitkan guna menuju Kabupaten Bekasi sebagai Kota Ramah Disabilitas. (Agus S).