Musda VII, IPI Rumuskan Strategi Baru
SERUNTING Post – Jawa Barat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, menegaskan pentingnya kegiatan Musda ini sebagai momentum untuk mengukuhkan peran IPI dalam mengembangkan literasi dan perpustakaan di daerah tersebut.
Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah memberikan dukungan penuh terhadap acara ini, mengakui bahwa kolaborasi dengan IPI menjadi kunci utama dalam meningkatkan akses dan kualitas literasi masyarakat.
“Dukungan pemerintah sangat penting agar program-program literasi dapat berjalan dengan baik dan membawa dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Bengkulu,” tegas Meri. H. Meri Sasdi, M.Pd
Meri Sasdi-red menyoroti pentingnya kembali mencapai kejayaan Bengkulu dengan membawa optimisme dan rasa positif. “Memahami sejarah sebagai bagian dari identitas dan warisan budaya Bengkulu adalah langkah awal yang penting dalam mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisata di wilayah ini,” tandasnya, menambahkan semangat baru dalam memandang masa depan.
Seminar dan Musyawarah Daerah (Musda) VII yang dilaksanakan oleh Ikatan Pustakawan Indonesia ( IPI ) provinsi Bengkulu diselenggarakan di Balai Raya Semarak Bengkulu, Dihadiri berbagai stakeholder terkait Perpustakaan dan Literasi di provinsi Bengkulu (25/6) merupakan agenda tahunan dari IPI.
Dengan diadakannya Musda VII dapat mengevaluasi capaian program kerja periode 2020-2023 serta merumuskan strategi baru untuk periode 2024-2027 serta melakukan pergantian kepengurusan dari Dr. Sutrisno. S.Ip., M.Pd., diganti oleh Toni Hartanto. S. Sos sebagai ketua IPI provinsi Bengkulu.
Toni Hartono, S. Sos menjelaskan bahwa fokus utama organisasi ini adalah meningkatkan tingkat literasi melalui berbagai program yang kolaboratif antara pemerintah, pustakawan, dan organisasi profesi terkait.
“Kami berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan literasi, karena kami percaya bahwa literasi yang tinggi berdampak positif pada kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” .
Selain evaluasi dan perumusan program kerja, acara ini juga menjadi platform bagi para pustakawan dan tenaga perpustakaan untuk saling bertukar informasi dan pengalaman terbaik dalam mengelola perpustakaan modern yang relevan dengan kebutuhan masyarakat zaman now.
Acara Seminar dan Musda VII IPI Provinsi Bengkulu diharapkan tidak hanya menjadi forum diskusi rutin, tetapi juga sumber inspirasi bagi pengembangan model perpustakaan yang adaptif dan inklusif di masa depan dapat terus meningkat menuju taraf yang lebih baik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana, menyampaikan pesan penting mengenai memanfaatkan sejarah sebagai landasan untuk membangun masa depan. “Traktat London 200 tahun yang lalu bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi sebuah sumber inspirasi untuk mengembangkan industri pariwisata di Bengkulu,” ujarnya, mengilhami para hadirin untuk menjadikan sejarah sebagai pendorong kemajuan. Dengan demikian, Pre-Event FEKDI ini bukan sekadar sebuah acara, tetapi sebuah langkah menuju perubahan yang lebih besar bagi Bengkulu. Dengan semangat mempelajari sejarah, masyarakat Bengkulu siap membangun masa depan yang lebih cemerlang.( Rudi Efendi).