Ketika Nurani Tak Lagi Dapat Bicara

Bengkulu Utara. SERUNTING Post
Dunia jurnalis sering disebut wartawan kembali tercoreng ulah seorang pewarta dari media di kabupaten Bengkulu Utara.
Pasalnya kepala sekolah SMA Negeri 7 kabupaten Bengkulu Utara mendapatkan pesan chat dari salah satu pewarta yang mengaku dari media Lentera.
” Pak Nihan, Kepala SMAN 7 Bengkulu Utara, Dgn Agus wartawan media lentera, pada intinya sya hanya minta tolong, perlu 400 rb, tlg krm ke rek dana , (NO DANA 083121608750), Kalau TDK dkrm kita bermusuhan” tulisan sesuai chat dari pewarta ke nomor whatsapp kepala SMA Negeri 7 kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu.
Team mencoba menghubungi nomor 0831.2160.8750 berdering namun si pewarta enggan mengangkat telp maupun membalas chat.
Saat dikonfirmasi kepala SMA Negeri 7 kabupaten Bengkulu Utara mengatakan” saya merasa risih ulah pewarta Media Lentera ini, seakan – akan saya memiliki hutang kepadanya. Saya minta kepada Pemimpin Redaksi Media Lentera agar dapat memberikan sanksi etika kepada pewarta yang sudah membuat saya tidak konsentrasi dalam bekerja”. Ujar kepala Sekolah.
” Diharapkan kepada PWI maupun AJI di kabupaten Bengkulu Utara agar dapat respon cepat terhadap permasalahan yang ada, ini sudah mencoreng nama bagi rekan – rekan dilapangan. Ini sudah jelas pewarta yang belom pernah mengikuti UKW ( Uji Kompetensi Wartawan ) beber Black pemerhati dunia Jurnalist di Bengkulu.
Mudahan pewarta tersebut faham dan mengerti dengan UKW. Kepada kepala sekolah dimanapun berada jika memang ada pewarta yang ingin melaksanakan tugas silahkan pertanyakan lebih awal siapa Pemimpin Redaksi dan status pewartanya.
Mantan ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2018-2023 Atal Sembiring Depari saat dimintai tanggapannya terkait perihal pewarta yang mengancam kepala sekolah mengatakan ” Aduh, Memalukan. Ini jelas belum pantas menyandang profesi wartawan, Ini tukang palak” tegas Atal Sembiring.( munthe)