“GRATIS”, Rekrutmen Polri Gunakan Metode UKJ dan CAT

Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo. S.H., M. Hum., M.Si., M.M : Penerimaan anggota Polri dengan mengusung prinsip transparansi, Jujur, Akuntabel dan humanis, bersih dan adil.
Jakarta. SERUNTING Post
Hampir setiap tahun putra dan putri Bangsa Indonesia berminat untuk mengabdi dan menjadi anggota Polisi Republik Indonesia ( POLRI )
Rasa ketakutan dan perasaan malu jika tidak lulus mengikuti seleksi menghantui terhadap calon anggota POLRI maupun kedua orangtua.
Mempersiapkan uang untuk biaya jika anak tidak lulus dan berfikir dapat terlewati, Namun itu semua di bantah oleh Irwasum POLRI.
Ispektur Pengawas Umum ( Irwasum ) POLRI Komisaris Jenderal Polisi ( Komjen.Pol ) Prof. Dr. Dedi Prasetyo. S.H., M. Hum., M.M menegaskan bahwa pendaftaran anggota polisi pada tahun 2025 sepenuhnya gratis dan bebas dari biaya apapun.
“Proses rekrutmen ini akan berjalan transparan dan akuntabel, Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya praktik pencalonan yang merugikan.
Dedi-red, mengingatkan seluruh jajaran staf Sumber Daya Manusia ( SSDM ) POLRI untuk mengawal proses secara ketat guna mencegah terjadinya penipuan oleh calo yang memanfaatkan situasi.
Menurutnya, Salah satu tugas utama SSDM POLRI adalah merekrut anggota baru melalui berbagai jalur, Mulai dari Tamtama, Bintara, Perwira hingga Perwira sumber sarjana.
Dengan mengusung prinsip transparansi, Jujur, Akuntabel dan humanis, ia berharap proses penerimaan ini dapat berjalan dengan bersih dan adil.
Komjen Dedi juga menyampaikan bahwa menjadi anggota POLRI tidak memerlukan biaya apapun. Anggapan keliru bahwa untuk lulus dalam seleksi kepolisian diperlukan uang pelicin atau suap. Oleh karena itu ia meminta seluruh jajaran POLRI untuk aktif menginformasikan kepada masyarakat bahwa pendaftaran polisi 2025 sepenuhnya gratis.
“POLRI telah melakukan berbagai pembaharuan dalam metode rekrutmen untuk tahun ini. Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah pengembangan fitur Uji Kompetensi Jabatan ( UKJ ) digital dan penggunaan Computer Assited Test ( CAT ).
Selain itu, Tes Psikologi akan dilakukan dengan metode Situational Judgment Test ( SJT ), serta ditambah dengan pemeriksaan saraf untuk memastikan kesehatan mental dan fisik calon anggota.
Ia meyakini bahwa dengan penggunaan teknologi dalam proses seleksi akan meningkatkan akurasi penilaian serta mengurangi potensi kecurangan dan menciptakan POLRI yang berkualitas dan Kompeten dalam menjalankan tugas.
SSDM harus tetap ramah dan profesional dalam menghadapi keluhan dari para pendaftar. Pelayanan yang baik dapat memberikan citra positif terhadap institusi POLRI dan proses rekrutmen secara keseluruhan.
POLRI membuka ruang komunikasi publik seluas – luasnya melalui hotline dan sistem Whistle Blower untuk mengakomodasi keluhan masyarakat. Dengan demikian segala bentuk penyimpangan dalam proses seleksi dapat segera ditindaklanjuti. (Endang ).