Pekerjaan Proyek Jalur Pipa, Resahkan Pengguna Jalan Raya

M.Ferry Zen.SE: Kontraktor dan Counsultan pengawas harus bertanggung jawab,Diduga, Kurang profesional pada pekerjaan jalur PipaPekan Sabtu = Betungan= Cenggeri telah mengakibatkan beberapa mobil terperosok pada lobang bekas galian yang kurang padat “.

 

Bengkulu. SERUNTING Post.

Terjadi kembali untuk kali ketiga unit mobil terperosok akibat galian jalur pipa yang dikerjakan pada jalan raya Pekan Sabtu kota Bengkulu – Cenggeri Kabupaten Seluma (20/06).

Pasalnya akibat kurang padat timbunan galian lobang pipa tersebut terperosoknya mobil Sienta BD 1253 DF sehingga mengakibatkan mobil tersebut rusak parah bagian depan.

Sebelumnya sudah 3 mobil yang terperosok termasuk 2 mobil besar yang menjadi korban akibat kurang pemadatan pada galian pipa tersebut.

Menurut aktivis M Zen Ferry SE sebagai Ketua Umum ( Ketum) LSM Lidik Provinsi Bengkulu menggambarkan insiden di mana mobil terperosok ke dalam galian pipa akibat galian tersebut tidak dipadatkan dengan baik. Ini adalah masalah serius yang menunjukkan adanya kelalaian dalam prosedur konstruksi dan keselamatan.

Kemudian Ferry menambahkan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian pihak instansi terkait termasuk kontraktor maupun consultants pengawas

1. Kelalaian dalam Pemadatan Galian: Tidak dipadatkannya galian setelah penggalian pipa menjadi penyebab utama insiden ini. Pemadatan yang kurang atau tidak dilakukan dapat menyebabkan tanah menjadi tidak stabil, sehingga bisa runtuh di bawah berat kendaraan atau beban lainnya.

2. Keselamatan Konstruksi: Insiden ini menunjukkan pentingnya mematuhi standar keselamatan dalam proyek konstruksi, termasuk pemadatan tanah yang memadai setelah penggalian. Pengawasan dan inspeksi yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa.

3. Kerugian dan Risiko: Terperosoknya mobil ke dalam galian tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang. Ini dapat berujung pada tuntutan hukum dan kompensasi bagi pihak yang dirugikan.

4. Tindakan Pencegahan: Perusahaan kontraktor harus memastikan bahwa setiap tahap pekerjaan, terutama yang berhubungan dengan keselamatan, dilakukan sesuai dengan prosedur. Pelatihan yang baik dan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja perlu ditingkatkan.

Insiden seperti ini dijadikan pelajaran untuk memperbaiki prosedur kerja di masa mendatang agar kejadian serupa tidak terulang terang “Ferry.

Menurut masyarakat setempat banyak sekali galian yang tidak di padatkan kembali serta banyak semen teras rumah mereka tidak di kembalikan seperti awalnya hanya sekedar nya saja.

Tama-red, ” mereka sangat merasa di rugikan, Dan mengharapkan adanya ganti rugi karena ini adanya unsur kelalaian kalau tidak di ganti dia akan mengambil langkah hukum “imbuhnya. (Malaya Dalimunthe).