Bukan OTT, Disinyalir KPK Kurang JOB
Jakarta.SERUNTING Post
Pasca hari tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) provinsi Bengkulu 26/11, Massa pendukung calon Rohidin Mersyah – Meriani ( Romer) mendatangi gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK )
Ketua rombongan Syaiful Anwar menyampaikan orasi yang dilakukan di depan gedung KPK, Terkait kinerja tim KPK yang telah mengganggu ketenangan Pilkada di provinsi Bengkulu.
Syaiful- _red_ kedatangan kami warga dan pendukung calon Gubernur Rohidin – Meriani, Mempertanyakan kepada ketua maupun anggota KPK mengapa disaat hari tenang masa Pilkada pihak KPK membuat gaduh di Negeri Bumi Rafflessia.
Beredar pemberitaan dari KPK, Sudah lama memburu pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Bengkulu, Kenapa tidak langsung ditangkap sejak lama jika memang tim KPK sudah bermain di Bumi Rafflessia, Justru dimasa hari tenang melakukan konspirasi indikasi pemaksaan pesanan dari salah satu orang ternama di Negeri Indonesia tercinta.
Reigo- _red_ , Juru bicara team Romer, Mengutuk keras apa yang telah dilakukan oleh KPK. Sudah ada kesepakatan tidak akan melakukan penyidikan terhadap Paslon, Apalagi penangkapan. Kami menduga bahwa ada pesanan, Karna tidak ada penangkapan OTT malah pejabat dijemput paksa oleh pihak KPK dirumah mereka. Wajar dirumah pejabat ada uang, setiap orang pasti ada menyimpan uang dirumahnya. KPK kurang kerjaan. Kami berikan apresiasi setinggi -tingginya kepada pimpinan KPK . Saya yakin Negeri kita sudah rusak, Namun saya khawatir bawahan KPK juga rusak. “Tidak ada politik di Indonesia yang tidak membagi-bagikan uang, terang Reigo”.
KPK adalah lembaga pencabut nyawa namun sungguh sangat disayangkan KPK patuh terhadap pesanan dugaan dari salah satu Menteri di Indonesia.
Gubernur kami sengaja di jebak agar seolah olah Gubernur Bengkulu adalah Pemimpin yang bersih diantara pemimpin yang paling kotor,beber Reigo.
Deno, Mengungkapkan bahwa KPK adalah lembaga bangsat, KPK bajingan dua kata yang telah didengungkan untuk institusi KPK. Curahan hati dari warga dan pendukung Romer untuk KPK, dengan adanya huru hara yang mengamankan pejabat disaat H _3 Pilkada. KPK telah melakukan kegaduhan di Bumi Rafflessia, Namun belum ada melakukan sesuatu yang bisa menetralisir keadaan, Informasi bergulir dalam press rilease KPK adalah indikasi pesanan, beber Deno.
Perwakilan KPK menerima negosiasi kepada team rombongan, Namun sangat disayangkan pihak KPK berdalih tidak ada wewenang dan hak untuk menjawab apa yang telah disampaikan oleh Syaiful Anwar didalam ruangan gedung KPK, Sembari meninggalkan tanpa bekas pihak Humas KPK. ( Endang)