Dituding Menipu Arisan Online, RD Klarifikasi

SERUNTING Post – Palembang 

Arisan online marak di kota-kota besar. Dengan sistem baik langsung maupun tidak langsung berupa barang dan uang.

RD sebagai admin arisan online sejak empat tahun lamanya menggeluti arisan online baru baru ini di tuding telah menipu peserta arisan dan dilaporkan ke pihak berwajib.

Saat dikonfirmasi team media (05/07), Saya selaku admin arisan online tidak pernah ada niat untuk menipu. Yang terjadi banyak peserta arisan yang sudah narik, tetapi tidak mau membayar lagi. Namun demikian, saya sudah sampaikan kepada peserta lain yang belum narik, bahwa siap bertanggungjawab dan akan segera mengembalikan uang tersebut, bahkan ada sebagian yang sudah saya kembalikan dan arisan sudah berdiri 4 tahun dan aman aman saja selama ini bukan baru buka arisan dengan sengaja untuk mengambil uang para member lalu menipu kabur.

Selain itu ada juga member yang sudah selesai di lunaskan dan masih ada juga proses penyelesaian dan masing masing member jelas ada hitungan sangkutan yang sudah narik dan belum narik masing masing individu ikut lebih dari satu kloter arisan kata RD.

“Saya selaku admin arisan online tidak pernah ada niat untuk menipu. Yang terjadi banyak peserta arisan yang sudah narik, tetapi tidak mau membayar lagi.

Dijelaskan RD, dirinya sangat menyayangkan adanya laporan yang dibuat kepada aparat penegak hukum dan adanya pemberitaan yang menyebut dirinya telah melakukan penipun. Apalagi menurutnya, dalam pemberitaan itu terkesan mendiskreditkan dan tidak berimbang, karena tidak ada konfirmasi dan klarifikasi.

“Kalau saya mau menipu, tentu saya sudah kabur, namun saya tetap menjalin komunikasi dengan peserta arisan dan saya sudah menyatakan bahwa saya siap bertanggungjawab dan akan mengembalikan dana tersebut dan saya meminta waktu. Disini jelas saya sudah sangat memiliki itikad baik,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selaku admin dirinya sudah menutup Arisan itu dan dia sudah menyatakan kepada para peserta bahwa dia akan segera mengembalikan dana peserta yang masih nyangkut.

“Saya tidak pernah mengambil dana peserta, yang ada banyak peserta lain yang tidak membayar lagi setelah narik arisan. Yang sebenarnya terjadi, adalah saya juga merupakan korban penipun. Namun demikian disini saya nyatakan lagi, bahwa saya siap mengembalikan dana tersebut. Jadi kalau ada yang mengatakan saya penipu itu tidak benar dan merupakan fitnah,” tegas RD.

Ditambahkan RD, jumlah peserta arisan yang dananya belum di kembalikan ada sekitar 20 anggota yang jumlahnya bervariasi berkisar Rp. 1 juta sampai 15 juta perorang.

“Saya sudah menghubungi para peserta ini dan menyatakan permohonan maaf dan siap untuk mengembalikannya. Namun demikian saya meminta waktu kepada para peserta, dan saya pastikan dana itu akan saya kembalikan,” katanya.

Sementara itu, menyikapi hal ini Yansen Tim Aliansi Invetasi DPP Pusat saat diminta komentarnya mengatakan, untuk kasus penipuan itu tentunya ada unsur unsur yang patut diduga telah terjadi kasus penipuan. Menurutnya, dalam persoalan RD, dia menilai hanya masalah waktu saja, karena pihak admin sudah sangat jelas menyatakan siap bertanggungjawab dan siap mengembalikannya.

“Selama ada Itikat baik tidak akan ada upaya penipuan dan sudah ada pemberitahuan bahwa arisan online sudah di tutup, dan uang member sebagian sudah ada yang dikembalikan. Menurut saya itu bukti tanggung jawab selaku ketua kepada member. Namun pihak member juga harus memberikan waktu kepada admin untuk mengembalikan dana tersebut.

Jadi sebetulnya, persoalan seperti ini tidak perlu dibawa ke ranah hukum, kecuali adminnya kabur dan tidak bisa dihubungi,” katanya. (Tim)